Mongolia: Negeri Terdingin di Dunia dan Sejarahnya yang Menarik

Sejarah Negara Mongolia Terdingin di Dunia (Pinterest)

Ketika berbicara tentang Mongolia, banyak orang langsung teringat pada sosok Modun Khaan, yang dianggap sebagai bapak pendiri bangsa Mongol. Modun Khaan memimpin dengan menyatukan berbagai suku nomaden di wilayah Asia Timur Laut, membangun salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah dunia.

Bangsa Hunu, leluhur bangsa Mongol, mampu menaklukkan wilayah yang sangat luas dan berpopulasi besar dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan Kekaisaran Romawi, yang membutuhkan empat abad untuk mencapai wilayah yang sama luasnya.

Namun, di luar warisan sejarah Modun Khaan, Mongolia menyimpan banyak fakta menarik. Negara ini terkurung daratan, terletak di antara Tiongkok di selatan dan Rusia di utara. Dengan populasi yang paling jarang di dunia, Mongolia memiliki lanskap yang didominasi pegunungan serta cuaca ekstrem.

Ulan Bator: Ibu Kota Terdingin di Dunia

Ulan Bator, ibu kota Mongolia, adalah kota yang berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut. Kota ini dijuluki sebagai ibu kota paling dingin di dunia, dengan suhu rata-rata tahunan sekitar -1,3°C. Pada bulan Januari, suhu bisa turun hingga -36°C hingga -40°C. Meskipun kondisi ekstrem ini menjadi tantangan besar, penduduk Ulan Bator tetap menjalani kehidupan urban yang aktif.

Kehidupan Nomaden yang Khas

Sekitar 30-40% warga Mongolia masih hidup secara nomaden, berpindah dari satu tempat ke tempat lain demi menyesuaikan diri dengan lingkungan alam. Perpindahan ini melibatkan seluruh keluarga, hewan ternak, dan rumah tradisional mereka yang disebut ger—tenda bulat berkerangka kayu yang dilapisi kain dari bulu atau kapas.

Surga bagi Hewan Ternak

Dengan luas daratan yang melimpah, Mongolia menjadi rumah bagi jutaan hewan ternak, seperti kambing, unta, dan kuda. Uniknya, jumlah kuda di Mongolia 13 kali lebih banyak daripada jumlah penduduknya, sementara kambing memiliki perbandingan 35:1 dengan manusia.

Budaya Kuda yang Mendalam

Kuda memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Mongolia. Anak-anak diajarkan berkuda sejak usia tiga tahun, menjadikan kuda simbol budaya dan identitas nasional. Bahkan, ada ungkapan yang mengatakan bahwa “Orang Mongol tanpa kuda seperti burung tanpa sayap.”

Mongolia, dengan cuaca ekstrem, populasi kecil, dan tradisi nomaden yang masih kuat, adalah negara yang unik dengan sejarah dan budaya yang memukau. Dari Ulan Bator yang membeku hingga padang rumput yang luas, Mongolia tetap menjadi salah satu tempat paling menarik di dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *