Supersonik adalah kecepatan yang melampaui kecepatan suara, yaitu sekitar 343 meter per detik (1.087 kaki per detik, 761 mil per jam, atau 1.225 kilometer per jam di udara pada permukaan laut). Jika suatu benda bergerak lima kali lebih cepat dari kecepatan suara, itu disebut hipersonik.
Dalam bidang material, fenomena unik bernama “pecahan supersonik” menggambarkan retakan yang bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya di bahan rapuh. Fenomena ini ditemukan oleh para ilmuwan dari Institut Max Planck untuk Riset Logam di Stuttgart, Markus J. Buehler dan Huajian Gao, serta Farid F. Abraham dari IBM Almaden Research Center di San Jose, California.
Menembus Hambatan Suara
Pada tahun 1942, Menteri Penerbangan Britania Raya meluncurkan proyek rahasia bersama Miles Aircraft untuk mengembangkan pesawat pertama yang mampu menembus hambatan suara. Proyek ini melahirkan prototipe pesawat Miles M.52, yang dirancang untuk mencapai kecepatan 1.000 mil per jam (1.600 kilometer per jam) pada ketinggian 36.000 kaki (11 kilometer) hanya dalam 1 menit 30 detik.
Miles M.52 menghadirkan inovasi revolusioner, termasuk ekor pesawat bergerak penuh yang menjadi kunci pengendalian pada kecepatan supersonik. Namun, proyek ini dihentikan oleh Sir Ben Lockspeiser, Direktur Penelitian Ilmiah, sebelum penerbangan berawak dapat dilakukan. Semua data desain dan penelitian terkait kemudian diberikan kepada Bell Aircraft Corporation di Amerika Serikat. Sayangnya, persetujuan pertukaran data ini kemudian diblokir oleh pemerintah Amerika.
Pada Oktober 1948, eksperimen menggunakan replika skala 3/10 dari Miles M.52 membuktikan bahwa desain ini berhasil menembus hambatan suara, dengan kecepatan mencapai Mach 1,5.
Boom Supersonik dan Masa Depan Penerbangan
Teknologi supersonik kembali mendapatkan sorotan dengan kemajuan yang dibuat oleh Boom Supersonic, sebuah perusahaan rintisan yang berambisi menghidupkan kembali penerbangan komersial supersonik. Salah satu dukungan besar datang dari American Airlines yang pada hari Selasa mengumumkan pembelian 20 pesawat Overture dari Boom, dengan opsi tambahan untuk 40 pesawat lainnya.
Kesepakatan ini melampaui komitmen serupa dari United Airlines pada tahun sebelumnya, meskipun Boom hingga saat ini belum berhasil membangun jet penumpang yang berfungsi. Pada awal tahun, Boom mengumumkan pembangunan fasilitas manufaktur di Bandara Internasional Piedmont Triad, Carolina Utara. Produksi dijadwalkan dimulai pada 2024, dengan penerbangan pertama diproyeksikan berlangsung sekitar tahun 2026.
Jet Mach 1.7 buatan Boom diharapkan dapat memangkas waktu penerbangan secara signifikan. Sebagai contoh, perjalanan dari Newark ke London hanya membutuhkan waktu kurang dari empat jam, sementara penerbangan dari San Francisco ke Tokyo selesai dalam waktu sekitar enam jam. Selain itu, Overture digadang-gadang menjadi pesawat dengan emisi karbon nol bersih berkat penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Kesimpulan
Teknologi supersonik terus berkembang, dari awal pencapaian ilmiah hingga rencana ambisius di masa depan. Dengan inovasi seperti pesawat Overture, penerbangan supersonik memiliki potensi untuk merevolusi perjalanan udara global, menawarkan kecepatan tinggi dan efisiensi yang ramah lingkungan.