Berita  

Kota Aogashima di Jepang Ini Berada di Tengah Gunung Merapi

Kota Aogashima di Jepang Ini Berada di Tengah Gunung Merapi
Kota Aogashima di Jepang Ini Berada di Tengah Gunung Merapi

KECEHINTECH – Aogashima merupakan sebuah pulau vulkanik yang terletak di selatan jepang yang jaraknya 358 kilometer dari selatan Tokyo dan merupakan bagian dari kepulauan Izu. Aogashima adalah pulau berpenghuni paling selatan dan paling terisolasi yang secara politik dan administratif merupakan bagian dari Jepang, tetapi secara geografis wilayah ini bukan bagian dari kepulauan jepang. Pulau-pulau tersebut berbatasan dengan laut Filipina Timur Laut dan terletak tepat di utara kepulauan Bonin yang diperintah oleh Jepang.

Seperti halnya Indonesia Jepang merupakan salah satu negara yang berada di kawasan cincin api Pasifik sehingga banyak gunung merapi aktif yang dapat ditemukan di negara Sakura ini, ada satu pulau di Jepang di mana penduduknya hidup berdampingan dengan Gunung Merapi.

Nama augashima yang dapat dikategorikan sebagai salah satu pulau paling ekstrem untuk ditinggali augashima merupakan sebuah pulau vulkanik yang terletak di selatan Jepang yang jaraknya sekitar 358 km, dari selatan Tokyo dan merupakan bagian dari kepulauan isu adalah pulau berpenghuni paling selatan dan paling terisolasi yang secara politik dan administratif merupakan bagian dari Jepang.

Tetapi Secara geografis wilayah ini bukan bagian dari Kepulauan Jepang pulau-pulau tersebut berbatasan dengan laut Filipina timur laut dan terletak tepat di utara kepulauan bonin yang diperintah oleh Jepang pulau augashima memiliki topografi yang menarik yang membuat bentuknya mirip dengan mangkuk besar mirip seperti sebuah mangkuk besar yang dikelilingi oleh Tebing Tinggi dan terjal.

Baca Juga :   Inilah Rahasia Mengapa Ekonomi Swiss Begitu Kuat

Pulau augassima terbentuk oleh empat buah kaldera atau lubang besar seperti kuali yang saling tumpang tindih yang berarti terdapat kaldera di dalam kaldera topografi yang unik ini memiliki asal usul tersendiri yaitu pada tahun 1785 Gunung ini mengalami letusan hebat yang kemudian membentuk kaldera di Pulau ini.

Akibat letusan tersebut Pulau agassima tidak dihuni selama 50 tahun augashima bukanlah pulau dengan gunung merapi akan tetapi ia adalah gunung merapi itu sendiri sangat terisolasi dengan panjang 3,5 KM dan lebar 2,5 km. Pulau ini ditinggali oleh sekitar 206 orang pemberani letusan terakhir pada tahun 1785 yang menewaskan 140 orang atau setengah populasi.

Pada masa itu tidak membuat mereka takut untuk menjadikan Pulau ini sebagai rumah mereka mungkin telah tenang sejak letusan terakhirnya. Namun demikian ia adalah gunung aktif dan hanya menunggu waktu sampai sekali lagi memamerkan letusannya yang berbahaya, untungnya vulkanologi telah mengalami kemajuan sehingga mereka dapat memberikan peringatan dini tentang letusan berikutnya yang membuat masyarakat yang tinggal di aukashima tidak perlu khawatir akan letusan gunung.

Baca Juga :   Begini Cara Pertanian Modern Di Inggris Menghasilkan Wortel

Sejarah pemukiman manusia di augosima tidak diketahui secara pasti dasar orang jauh dashima adalah orang Jepang pulau ini disebutkan dalam catatan periode itu yang disimpan di Hachi jujimah yang mencatat aktivitas Vulkanik pada tahun 1652 dan dari tahun 1670 hingga tahun 1680.

Pulau audashima hanya memiliki satu toko satu kantor Pos 2 bar 1 sekolah dasar dan satu sekolah menengah di Pulau ini terdapat beberapa penginapan kecil dan sederhana sedangkan sebagian besar penduduk audashima tinggal di dinding kawah dan umumnya mereka hidup dari bertani meskipun ada beberapa diantara mereka yang hidup dengan menjadi pegawai pemerintahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *