Berita  

Inilah Penyebab Anak Muda China Memilih Menjadi Kaum Rebahan

Inilah Penyebab Anak Muda China Memilih Menjadi Kaum Rebahan
Inilah Penyebab Anak Muda China Memilih Menjadi Kaum Rebahan (Pinterest)

KECEHINTECH – Kaum rebahan apakah kamu termasuk di antaranya? Klausa kaum rebahan memang cukup populer di Indonesia, namun jika fenomena ini ditarik ke China maka pembahasannya akan jauh lebih serius. Terbiasa dalam lingkaran budaya kompetitif, siapa sangka generasi muda di negara tersebut malah ingin keluar saja dari sana. Lebih jauh, pilihan menjadi kaum rebahan kini mulai mengancam perekonomian negara. Benarkah menjadi kaum rebahan ala Tiongkok jauh lebih kompleks? Pembahasan lengkapnya akan hadir sesaat lagi untuk kalian!

Involusi ketatnya Persaingan di Tiongkok digambarkan akan dimulai saat setelah lahir menempuh pendidikan pekerjaan yang bergengsi sayangnya generasi muda mulai frustasi dengan keadaan, untuk lebih memahami situasi di sini ada kata solusi yang akan menjelaskan situasi tersebut lebih lanjut dalam istilah antropologi involusi atau tujuan dalam bahasa Mandarinnya diartikan sebagai keriting.

Secara harfiah ini mengacu pada sebuah konsep sosial dimana pertumbuhan populasi tidak menghasilkan produktivitas atau mengembangkan inovasi dalam pergeserannya, istilah ini digunakan secara luas untuk mengungkapkan perasaan kelelahan klitih di negara itu tepatnya ketika foto-foto mahasiswa yang bekerja keras sangat ekstrem menjadi viral di internet tahun ini tentang potret seorang mahasiswa dari universitas tsinghua yang mengoperasikan laptop sambil mengendarai sepeda.

Para mahasiswa kemudian menempatkannya sebagai raja involusi dan gagasan mengenai revolusi pun mulai terkenal di seluruh generasi muda tongkok ini bukanlah sesuatu yang unik kebanyakan negara berkembang di dunia bisa dikatakan juga memiliki generasi terdahulu bedanya kompetisi di negara tersebut mengenal istilah masa emas yang mana masa tersebut teramati dengan cepat dan itu masih segar dalam ingatan orang-orang.

Generasi rebahan berkenalan dengan istilah lainnya yang beramai-ramai memilih menjadi korban menyerah pada situasi buruk untuk selanjutnya disebut sebagai panggilan yang kemunculan gerakan baik sendiri merupakan evolusi dari gerakan dalam terbitan yang menceritakan kisah Pemuda berusia 28 tahun bernama zanji yang mengakui dirinya sebagai file akan hilang sendiri secara harfiah.

Berarti biarkan rusuk yang mengakui hidup santai lebih menyenangkan Ia banyak mengabaikan pekerjaan kantor, dan jika didesak maka akan ia kerjakan secara asal-asalan jika diharapkan tentang pertanyaan, Kapan menikah tidak ada jawaban selain Biarkan waktu yang menjawab menyatakan bahwa meskipun menganggur selama 2 tahun tidak ada masalah.

Yang terlihat hanya dengan perubahan seseorang menjadi ukuran segala-galanya begitu ia menulis setelah itu konsep tentang perubahan pun lahir siapa sangka gagasan tidak terlalu banyak bekerja puas dengan pencapaian yang didapat dan memberi waktu untuk bersantai setelah mendapat banyak pujian hingga menginspirasi sejumlah hal ini bahkan telah digambarkan sebagai sebuah gerakan spiritual.

Generasi yang sering bak jika mengacu pada kasus janji yang menyebut dirinya sebagai panggilan maka secara tidak langsung kita bisa menyebut bahwa generasi 90-an adalah generasi yang terlibat dalam fenomena ini. Namun di awal gagasan berbahan terkenal di kalangan muda secara umum terutama milenial yang lahir setelah tahun 1990-an.

Generasi yang terkait dengan kaum rebahan telah dilihat lebih dari satu miliar kali di media sosial pada 2021 karena ini juga masuk dalam bagan popular dari 10 kata kunci teratas di Tiongkok, pada tahun sebelumnya pada kesempatan lain kita juga bisa mengacu pada peristiwa yang dialami Sun yang lulus dari perguruan tinggi pada tahun 2017 tidak berusaha.

Faktanya ketika memulai bisnis restoran nya sendiri pada tahun 2018 segera menyadari bahwa waralaba besar dan parfum antar barang telah menguasai pasar pada akhirnya ia menutup restoran tersebut selamanya setelah kehilangan modal lebih dari satu juta Juan atau setara 2,2 miliar rupiah adduksi secara luas mengingat akan beranggapan ini bertentangan dengan nilai-nilai sosial.

Agresi terhadap orang kaya dengan situasi kompetitif yang sudah ada pada akhirnya membuat mereka menyerah dan berhenti saja demi perasaan nyaman faktanya, ada hal menarik lainnya yang bisa ditemukan lewat fenomena ini terutama jika mengingat, bagaimana Tiongkok punya jajaran orang kaya yang terus bertambah.

Berdasarkan data yang dirilis pada 17 Maret 2022 Tiongkok mempertahankan dominasi pada daftar orang terkaya versi gurun Global dengan 1100 30-39, bahkan ini berbanding terbalik dengan fenomena kaum rebahan. Hal inilah yang kemudian dikenal sebagai kesenjangan usut punya usut ternyata kesenjangan yang amat timpang ini telah meningkatkan kebencian anak muda terhadap Bos mereka.

Bahkan ada perasaan yang berkembang di antara anak-anak muda bahwa jangan mereka tidak itu makin menjadi-jadi seketika seseorang wirausaha dan mantan pemimpin redaksi harper’s Bazaar di Cina mengatakan bahwa involusi adalah jurang antara keinginan dan kemalasan, setelahnya yang mendapat reaksi keras dan meminta maaf Tapi nampaknya sudah terlanjur mengubah Para kapitalis seharusnya bungkam tulis salah satu dari mereka yang berkomentar.

Mulai ancam ekonomi China pertama-tama kita akan berangkat dari persaingan yang tinggi pengamat ekonomi Tiongkok dari Universitas fudan proporsi mulai membenarkan fenomena, bahwa beberapa dekade lalu ketika reformasi dan kebijakan keterbukaan dimulai banyak pekerjaan dan peluang tersedia karena ambang batas untuk bakat rendah tahun 1978 orang-orang merasa bahwa menghasilkan uang saat itu.

Namun periode ini telah berakhir setelah sekitar 40 tahun di hadapkan dengan kebutuhan yang lebih baik untuk memenuhi permintaan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tentu saja fakta ini akan mempersulit beberapa orang untuk mencari pekerjaan yang mau tidak mau telah menciptakan lonjakan jumlah mahasiswa pasca sarjana.

Hal ini membuat keresahan termasuk pemerintah mentalitas tersebut dan merembet ke ekonomi negara sebagaimana diketahui ekonomi Tiongkok telah melambat saat ini dimana tingkat pengangguran kaum muda di sana juga mencatat kenaikan mencapai 19,9% per Juni 2022 pada akhirnya kita bisa menyebut bahwa sikap pesimis anak muda dapat mengancam perekonomian negara yang sudah melambat itulah penjelasan terkait perubahan yang tengah menjangkit negara kompetitif seperti Tiongkok Menurut kalian apa sih yang membedakan Tiongkok dan Indonesia apa mungkin saja.

Exit mobile version