Wisata  

Inilah Peninggalan Peradaban Suku Inca Machu Picchu dan beberapa Peninggalan Lainnya

Inilah Peninggalan Peradaban Suku Inca Machu Picchu
Inilah Peninggalan Peradaban Suku Inca Machu Picchu

KECEHINTECH – Peru merupakan sebuah negara yang menjadi tempat lahirnya kerajaan inca. Itulah sebabnya, peru menjadi negara yang mewarisi banyak peninggalan arkeologi bangsa inca yang dikenal memiliki keunggulan di bidang seni dan bangunan. Kemajuan seni dan bangunan bangsa Inca dapat dilihat melalui peninggalan berupa istana-istana megah yang terbuat dari batu dengan ukiran-ukiran yang sangat indah.

Peru juga mereka dikenal sangat ahli dalam membuat benteng Jalan Raya hingga tata kota membangun sebagian besar kota mereka di dataran tinggi serta Sisi curam pegunungan Andes rumah mereka dibuat dari batu yang beratapkan meski dibangun tanpa menggunakan perekat konstruksi bangunan mereka Sangat kokoh serta diakui sebagai yang terbaik di dunia.

Salah satu peninggalan peradaban bangsa Inka yang paling terkenal adalah maju itu sebuah kota kecil yang dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan 100 tahun kemudian ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukkan kerajaan Inka dikenal sebagai Kota di atas awan, karena lokasinya yang terletak di pegunungan pada ketinggian sekitar 2350 meter di atas permukaan laut.

Bangunan ini berada di atas lembah purbambah dan merupakan kota yang sangat modern pada zamannya terlebih pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya kota ini terbagi menjadi tiga bagian yang meliputi zona keagamaan, zona pertanian, dan zona perkotaan untuk tahan gempa dan menggunakan bahan bangunan berupa granit, semacam ini jika batu-batu tersebut bergerak karena gempa maka mereka akan kembali ke tempat semula.

Menggunakan Machu Pichu sebagai kota untuk menjalankan upacara rahasia yang bersifat sakral di samping juga sebagai tempat observatorium astronomi hidup dengan cara bercocok tanam, bangsa Inka telah mengembangkan sistem irigasi dan pertanian yang sangat maju di zamannya.

Mereka membangun kanal-kanal untuk mengairi lahan dan mengubah lereng-lereng gunung menjadi bertingkat-tingkat atau terasering agar dapat digunakan sebagai lahan bercocok tanam, selain itu mereka membuat kolam-kolam garam dengan total ribuan kolam yang semuanya masih bisa digunakan sampai hari ini.

Kolam berbentuk persegi yang tersusun rapi di lereng bukit tersebut dibangun selama peradaban Tanah Patah antara tahun 200 dan 900 Masehi dan tercatat sebagai 10 tambang garam yang terbesar di dunia, teknik pembuatan kolam garam ini adalah dengan memanfaatkan air asin yang muncul dari mata air kulit yang dekat dengan kepala Lembah untuk kemudian diarahkan ke sebuah jaringan yang sangat rumit dari saluran kecil.

Sehingga air tersebut dapat mengalir turun pada kolam-kolam yang bertingkat hampir semua kolam memiliki luas kurang dari 4 meter persegi, dengan kedalaman tidak melebihi 30 cm air yang mengalir dikendalikan dengan sangat hati-hati dan dipantau oleh para pekerja kolam yang menurun secara perlahan.

Membuat air dapat mengalir turun buat akibat udara Andes yang sangat kering air mengalami supersaturasi dan pengendapan garam yang menciptakan berbagai kristal di permukaan dinding dan lantai kolam, selain tetap dimanfaatkan oleh masyarakat lokal hingga hari ini tambang garam peninggalan bangsa Inca ini menjadi daya tarik untuk dikunjungi wisatawan.

Situs tersebut telah ditunjuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1983, Machu Picchu juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia baru, juga mendapatkan perhatian akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh pariwisata (jumlah pengunjung mencapai 400,000 pada tahun 2003).

Pada bulan September tahun 2007, Peru melakukan usaha-usaha legal dengan hasil tercapainya sebuah persetujuan dengan Universitas Yale untuk mengambil kembali artifak-artifak yang pernah dibawa oleh Bingham dari situs tersebut pada awal abad 20.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *