KECEHINTECH – Coding adalah bahasa pemrograman yang membantu penyusunan suatu perintah pada komputer maupun gadget. Bahasa pemrograman ini banyak digunakan dalam pembuatan website dan aplikasi, pemrosesan data, perancangan animasi dan robot, serta pembuatan game.
Sebagai digital native, anak-anak sudah akrab dengan teknologi sejak kecil. Walau teknologi berkembang cepat, mereka dengan mudah mengikuti dan beradaptasi, termasuk dalam pemakaian gadget.
Mereka memakai gadget untuk berbagai hal. Mulai dari berkirim pesan, menonton video, mengakses internet, sampai bermain game.
Namun, Anda bisa mendorong anak memberdayakan gadget untuk sesuatu yang produktif. Belajar coding salah satunya.
1. Manfaat Anak Belajar Coding
Coding membawa anak terbang ke dunia yang lebih luas daripada layar gadget. Alih-alih menikmati atau menonton, dengan belajar coding anak bisa menciptakan sesuatu dan melahirkan banyak karya.
Lalu, apa saja manfaat belajar coding bagi anak-anak?
2. Membangun computational thinking
Computational thinking merujuk pada kemampuan pemecahan masalah dengan memanfaatkan bantuan komputer. Belajar coding mendorong anak memecahkan masalah kompleks dan membaginya menjadi masalah lebih kecil. Cara ini penting agar ia bisa mencari tahu seperti apa pola yang mendasari prosesnya.
Computational thinking dibutuhkan mengingat anak sudah terbiasa dengan komputer pada usia dini. Dengan begitu, mereka memiliki pemahaman lebih baik mengenai pola berpikir algoritmik yang akhirnya mendorong anak terbiasa memecahkan masalah.
3. Mengembangkan problem solving
Lingkungan pemrograman melahirkan kesempatan bagi anak untuk mendalami konsep matematika, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial. Pasalnya, pembuat kode kerap berhadapan dengan berbagai problem yang datang silih berganti.
Masalah “besar” akan lebih mudah ditangani jika dibagi menjadi sub masalah. Ketika problem kecil dapat diatasi, anak akan maju selangkah demi selangkah.
Proses berulang untuk menangani tiap sub masalah dilakukan sampai semuanya teratasi. Mulai dari mengidentifikasi masalah, memprioritaskan penanganan, hingga menerapkan solusi dengan tepat. Anak pun mampu mengembangkan kemampuan problem solving karena terbiasa dengan permasalahan saat belajar coding.
4. Mengembangkan kreativitas
Ada kecenderungan kreativitas individu makin menurun seiring pertambahan usia. Lewat belajar coding anak terus dilatih mengembangkan kreativitas. Sekali mereka memahami fungsi dasar bahasa pemrograman ini, anak didorong bereksperimen.
Pertanyaan seperti “Apakah coding ini berhasil?” membuat anak berusaha menemukan segala macam cara untuk memecahkan masalah. Apalagi, komputer langsung memberi feedback sehingga anak termotivasi mencari solusi paling sesuai.
Pada tingkatan tertentu belajar coding juga memadukan pemikiran sistematis dan logis dengan pendekatan pembelajaran yang intuitif, artistik, sekaligus kreatif. Misalnya, dalam membuat game anak ditantang untuk mengangkat suatu kisah, menyusun cerita, menghidupkan karakter, dan mengembangkan suatu program unik.
5. Melatih kemampuan berkomunikasi
Siapa bilang belajar pemrograman atau bidang IT berarti anak akan minim berkomunikasi? Justru bidang IT seperti aktivitas pemrograman menghubungkan anak dengan orang lain dari berbagai bidang.
Sebagian besar pekerja IT bekerja dalam tim. Mereka butuh berkomunikasi intensif untuk mengerjakan proyek, mengidentifikasi masalah bersama, menemukan solusi, dan menerapkannya.
Keberhasilan suatu program, aplikasi, game, animasi, dan karya yang dihasilkan dengan bahasa pemrograman adalah berkat kerjasama tim. Masing-masing orang memiliki peranan penting yang tidak tergantikan dan saling melengkapi satu sama lain. Kolaborasi pun jadi kunci utama yang mendorong anak bergerak mencapai tujuan lebih besar bersama-sama.
6. Meningkatkan literasi digital
Ketika anak lebih banyak berinteraksi dengan gadget, sejauh mana kemampuan literasi digital mereka sudah terasah? Belajar coding membantu anak memahami apa yang ia lihat, temukan, dan pelajari dari internet.
Literasi digital adalah kemampuan individu dalam memahami dan mendalami teknologi dengan cara bijak serta bermakna. Kemampuan ini bukan sebatas bisa atau tidak seseorang mengakses dan memperoleh informasi dari internet, tetapi bagaimana ia mampu mengolah dan mengelolanya dengan penuh makna.
Contoh, anak yang terbiasa belajar coding lebih jeli saat diminta mencari suatu informasi dari internet. Mulai dari mendapatkan informasi relevan terkait topik, berpikir kritis atas informasi tersebut, sampai membangun opini sendiri yang berkaitan. Jadi, mereka tidak begitu saja menelan mentah-mentah informasi yang ada.
7. Menumbuhkan kegigihan dalam diri anak
Setiap permasalahan yang dijumpai saat belajar coding tidak selalu dapat ditangani saat itu juga. Berhadapan dengan kegagalan karena salah perhitungan, memasukkan bahasa pemrograman, atau kesalahan lainnya jadi hal biasa.
Di sinilah anak akan menyadari bahwa kegagalan itu tidak menetap alias bersifat sementara. Jangan sampai kesalahan kecil membuat frustrasi apalagi menyerah. Malah keberhasilan kecil bisa mendorong anak lebih bersemangat mencari solusi berikutnya.
Demikian cara coding menumbuhkan kegigihan dalam diri anak seiring waktu. Tentu karakter ini menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan anak dalam pendidikan dan karier di masa mendatang.
Itulah manfaat belajar coding yang dapat dirasakan anak. Anda bisa mendorong anak untuk mulai mempelajari bidang ini sebagai bekal masa depan. Selain itu, luangkan waktu untuk berdonasi melalui platform platform donasi untuk program Yatim Coding di sini.
Dengan memastikan anak Indonesia cakap digital, kita sedang dalam perjalanan mencetak generasi muda luar biasa. Yuk, mulai donasi online Anda sekarang!