KECEHINTECH – Amerika Serikat, terutama dari sudut pandang masyarakat umum, terlihat sebagai negara yang sempurna. Dominasi dolar, militer terkuat, negara superpower, hingga berbagai label yang melekati, cukup menghadirkan indikasi betapa majunya negara ini. Namun tahukah kalian, ada satu fakta mengenai AS yang berbanding terbalik dengan citranya selama ini. Yah, itu adalah krisis tunawisma yang terus ditangani oleh pemerintah namun tetap saja selalu menjadi sisi gelap AS yang paling nyata. Nah, lebih jauh soal itu, berikut ulasannya!
Bukan hal baru tidak seorang pun ingin hidup tanpa tempat tinggal dan berakhir menggelandang, namun faktanya fenomena ini tetap terjadi dan mungkin sulit menemui akhir Amerika pun begitu bahkan masalah ini bukanlah sesuatu yang baru, permasalahan ini telah menjadi perhatian sejak abad ke-19. Jika proyek urbanisasi Expose mereka yang paling rentan baru diberlakukan belakangan mengacu pada data yang diperbaharui 30 Juli 2022.
Sekitar 17 dari 10.000 orang setiap harinya jumlah keseluruhan 552.830 pertanyaannya Apa penyebab dari meningkatnya jumlah tunawisma di Amerika Serikat bukan rahasia lagi meningkatnya tunawisma berbanding lurus dengan meningkatnya krisis perumahan nasional, di mana jurusan orang menghabiskan lebih dari setengah masukan untuk perumahan namun banyak lagi dari mereka yang melaporkan tidak mampu membeli rumah meningkatnya harga sewa dan kurangnya pasokan Perumahan turut menjadi sebab dibalik tinggalnya Ribuan Orang California di Karaban dan perumahan yang tidak layak.
Oleh pandemi virus jumlah tunawisma yang meningkat 10% di tahun 2000-an diperkirakan karena beberapa hal satu diantaranya adalah keputusan pemerintah yang tidak lagi menampung penyandang tunagrahita orang cacat mental di Panti dibiarkan hidup dalam masyarakat biasa sebagian dapat mengurus diri sendiri, tetapi banyak pula yang memerlukan bantuan namun tidak mendapatkannya kemungkinan lain adalah alasan ekonomi mengalami Resesi ekonomi.
Pada awal tahun 2000-an saat itu harga naik sementara pendapatan kaum miskin tidak berubah atau malah berkurang ada yang produktif dan tidak menderita mental tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan sendiri terbaru pandemi virus telah situasi dunia yang disertai dengan lonjakan biaya perumahan dan peningkatan pengangguran tempat tinggal pada tahun 2020.
Jumlah pelajar yang gelandang juga meningkat masalah lain yang diidentifikasi dari Amerika Serikat adalah peningkatan jumlah mahasiswa yang menggelandang dalam 10 tahun terakhir menurut laporan nasional sebanyak 1,5 pelajar tinggal bersama keluarga lain atau teman mereka karena tidak punya tempat tinggal, 7% di antaranya hidup di gedung terlantar atau mobil sebabnya bermacam-macam termasuk pekerjaan yang tidak tetap harga tempat tinggal yang terlalu mahal.
Kekerasan dalam rumah tangga dan belakangan karena obat penenang hasil hidup tanpa alamat yang jelas menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan dan pendidikan anak-anak usia pelajar ini di mana sekitar dari sepertiga nya tidak bisa membaca dengan baik serta memiliki nilai yang buruk dalam matematika dan ilmu tahun ajaran 2017 dan 2018, dengan tahun ajaran 2015-2016 dan menemukan peningkatan 15%, tetapi perlu diketahui riset yang mengukur jumlah pelajar menggelandang selama tahun ajaran ini tidak memperlihatkan data total populasi tunawisma di seluruh Amerika Serikat.
Besarnya dampak dari faktor sosial selain ekonomi faktor sosial dapat dipandang sebagai pengaruh besar yang menyebabkan bertambahnya tunawisma termasuk bagi pelajar tercatat ada obat penenang, dimana hampir 2 juta orang di S20 plus penenang yang diresepkan oleh dokter. Hal ini jugalah yang menyebabkan keluarga terpecah dan pindahnya anak-anak dari rumah mereka.
